Terapi Keluarga Islam Milenial: Majelis Yanshurkum Jember, Jawa Timur, Indonesia
Keywords:
Keluarga, Islam, MorfogenesisAbstract
Kesibukan para anggota keluarga di luar rumah, mengakibatkan berkurangnya interaksi berbagai aktifitas bersama anggota keluarga. Sehingga suasana yang terjadi antar anggota keluarga terasa hampa. Majelis Yanshurukum menjadi salah satu pilihan keluarga Islam milenial untuk mengisi kegiatan keluarga di luar rumah. Untuk mengetahui semangat keluarga yang mengikuti Majelis Yanshurkum, maka penulis menggunakan teori Morfogenesis milik Margaret Archer sebagai kacamata untuk melihat fenomena tersebut. Teori ini memberikan gambaran mengenai pengaruh struktur, kultur, dan agen dalam menganalisis semangat keluarga Islam milenial yang berada dalam Majelis Yanshurkum Jember Indonesia. Penelitian ini menggukan penelitian kualitatif dengan pendekan fenomenologis.
Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Pengkondisian struktur budaya yang dilakukan oleh agen dalam proses terapi keluarga Islam milenial di Jember yaitu jama’ah Yanshurkum melakukan anjuran yang disampaikan dalam kajian Majelis Yanshurkum Jember. Akan tetapi pelaksanaan ajaran Islam terhadap keluarga Islam yang dilakukan oleh jama’ah Majelis Yanshurkum dihadapkan pada agen-agen lain yang memiliki hubungan kontradiksi dengan ajaran Islam yang dilakukan oleh jama’ah Majelis Yanshurkum; 2) Proses interaksi sosial budaya dalam proses terapi keluarga Islam milenial yaitu Majelis Yanshurkum dalam proses terapi keluarga Islam milenial yaitu diawali pembacaan Ratib al Haddad Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan shalawat nabi bersama lalu kajian tentang keluarga Islam Dan yang terakhir ditutup dengan pembacaan doa; 3) Tahap elaborasi struktur dan budaya yaitu morfogenesis struktur budaya dapat dilihat dalam proses terapi keluarga Islam milenial, selalu menginformasikan adanya Majelis dzikir dan Majelis ta’lim baik yang dikelola oleh Majelis Yanshurkum atau Majelis lain yang berhubungan erat dengan Majelis Yanshurkum. Sementara untuk morfostatis budaya dapat dilihat dalam proses interaksi sehari-hari antara jama’ah Majelis Yanshurkum dengan keluarganya.